Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama pihak terkait telah membuat keputusan untuk menutup perlintasan sebidang setelah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh truk yang melanggar jalur rel, yang mengakibatkan kematian asisten masinis Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala pada rute Indro-Sidoarjo.

Luqman Arif, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, menjelaskan bahwa penutupan ini bertujuan untuk melindungi keselamatan penumpang kereta dan pengguna jalan.

“Pihak-pihak yang terlibat telah menyepakati penutupan perlintasan sebidang Nomor 11 yang ada di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan (Gresik, Jawa Timur),” tambah Luqman dalam pernyataan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah melakukan evaluasi bersama yang menunjukkan tingginya risiko kecelakaan di area itu.

Pihak-pihak yang menyetujui penutupan termasuk PT KAI Daop 8 Surabaya. Balai Teknik Perkeretaapian kelas 1 Surabaya. Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Polsek Kebomas, Koramil Kebomas, serta Kelurahan Tenggulunan, Gresik, Jawa Timur.

Luqman menjelaskan bahwa penutupan tersebut adalah langkah pencegahan untuk menghindari kejadian tidak diinginkan dan merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan keamanan transportasi.

“Pihak-pihak yang terlibat sebelumnya telah berkoordinasi untuk memastikan penutupan ini berjalan tanpa mengganggu masyarakat secara signifikan,” ucapnya Tvtogel.

Penutupan Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 di Km 7 + 639 antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan dimulai dengan pemasangan patok serta penghancuran jalan aspal dan beton pada malam Selasa (8/4).

Kehadiran perlintasan sebidang di beberapa lokasi sering berdekatan dengan area pemukiman dan industri, sehingga dapat menimbulkan risiko bagi masyarakat.

Ia menegaskan bahwa KAI akan terus berusaha menutup perlintasan sebidang yang tidak sesuai regulasi. Pernyataan ini disampaikan karena perlintasan tersebut merupakan salah satu tempat yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam berlalu lintas, terutama saat melewati perlintasan sebidang, di mana rambu-rambu lalu lintas menjadi alat utama keselamatan.

“Keberadaan palang dan petugas di pintu hanyalah alat bantu keamanan. Oleh karena itu, solusi utama untuk menghindari kecelakaan di perlintasan adalah dengan disiplin dalam berlalu lintas,” tambah Luqman.

Sebelumnya, pada Selasa (8/4) pukul 18. 35 WIB, Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala yang melayani rute Indro-Sidoarjo mengalami tabrakan dengan truk yang mengangkut kayu.

Kecelakaan itu terjadi di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 pada km 7+600/700 antara Stasiun Indro dan Kandangan, Gresik, Jawa Timur, di tempat yang tidak terjaga.

Menurut laporan kondektur KA 470, insiden pecah saat truk yang membawa kayu menerobos perlintasan tanpa memperhatikan kedatangan Kereta Api.

“Akibatnya, bagian depan kereta tertabrak truk, menyebabkan masinis dan asisten masinis terluka dan segera dilarikan ke RS Semen Gresik untuk perawatan,” kata Wakil Presiden Hubungan Masyarakat KAI, Anne Purba, dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta pada hari Rabu.

Setelah mendapatkan perawatan medis, asisten masinis yang bertugas, Abdillah Ramdan, dilaporkan meninggal dunia.