Jakarta – Teuku Riefky Harsya, Menteri Ekonomi Kreatif, bertemu dengan Budi Arie Setiadi, Menteri Koperasi, untuk membicarakan kemungkinan bekerja sama antar kementerian dalam penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berkolaborasi dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif berbasis koperasi.

“Kami bertujuan untuk mempercepat peran ekonomi kreatif sebagai motor baru pertumbuhan dan memastikan sektor ini tidak tertinggal. Bappenas telah menetapkan target untuk menciptakan 27 juta kesempatan kerja di bidang ekraf, dan kolaborasi sangat penting untuk mencapai tujuan ini,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam pernyataan pers CVTOGEL yang diterima di Jakarta pada hari Kamis.

Menteri Riefky menjelaskan bahwa kunjungannya ke Kemenkop ini sejalan dengan prioritas pemerintah. Untuk mendukung delapan pilar Asta Ekraf yang fokus pada penciptaan pekerjaan berkualitas.

Dalam pertemuan itu, Riefky dan Menkop Budi Arie mendiskusikan beberapa inisiatif strategis. Yang mencakup pendampingan dan kerja sama dalam pembentukan koperasi di subsektor ekraf. Dukungan pembiayaan melalui skema Dana Bergulir LPDB, serta pengembangan infrastruktur ruang kreatif yang berbasis koperasi.

Mereka juga membahas kemungkinan kerja sama dalam pelatihan dan pendampingan usaha, termasuk manajemen, pemasaran digital, legalitas usaha seperti NIB, sertifikasi halal, dan HKI, serta penyusunan proposal bisnis.

Riefky menegaskan pentingnya koperasi sebagai penggerak pembiayaan untuk pelaku ekraf, terutama dengan bantuan dana bergulir LPDB. Dari segi promosi, kolaborasi ini diharapkan dapat membantu pelaku ekraf lebih aktif di pameran nasional dan internasional serta memperkuat keberadaan mereka di marketplace digital.

Sementara itu, Menkop Budi Arie menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Dia menyatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 130 ribu koperasi di Indonesia. Termasuk yang bergerak di sektor fesyen, kriya, film, makanan, dan musik yang berhubungan dengan subsektor ekraf.

Pemerintah juga mendorong penguatan koperasi ekraf agar menjadi pusat produksi dan distribusi yang terpadu, serta mengembangkan desa kreatif dengan menyediakan infrastruktur berbasis koperasi.

“Kami melihat koperasi sebagai bentuk kolaborasi yang solid. Setiap produk melibatkan banyak orang, dan koperasi hadir untuk menggabungkan kekuatan mereka,” kata Menkop Budi Arie.

Selain itu, Menkop Budi Arie menyatakan rencana untuk mengembangkan skema koperasi di bidang perfilman untuk mendukung produksi film nasional.

“Segala upaya yang mendukung ekonomi masyarakat harus kita dukung bersama,” ungkap Menkop Budi Arie.